Hello Friend!
Bangun kontrakan adalah salah satu cara untuk menghasilkan uang dari properti. Namun, sebelum memutuskan untuk membangun kontrakan, Anda harus mempertimbangkan biayanya terlebih dahulu.
Biaya Awal
Biaya awal yang harus dikeluarkan untuk membangun kontrakan tergantung pada lokasi, ukuran, dan bahan bangunan yang digunakan. Pada umumnya, biaya awal untuk membangun kontrakan adalah sekitar 200 juta rupiah.
Tetapi, biaya tersebut belum termasuk biaya perizinan dan desain bangunan. Jadi, pastikan untuk menghitung dengan cermat biaya awal sebelum memulai proyek.
Biaya Perizinan
Setelah mendapatkan desain bangunan, Anda harus memperoleh izin dari pemerintah setempat untuk membangun kontrakan. Biaya perizinan bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan ukuran kontrakan, serta biaya administrasi yang berbeda-beda di setiap daerah.
Secara umum, biaya perizinan berkisar antara 10 hingga 20 juta rupiah. Pastikan untuk mengajukan perizinan dengan benar dan tepat waktu untuk menghindari biaya tambahan dan penundaan proyek.
Biaya Konstruksi
Biaya konstruksi adalah biaya paling besar dalam membangun kontrakan. Biaya konstruksi akan tergantung pada ukuran, bahan bangunan, dan kualitas yang Anda inginkan.
Biaya konstruksi untuk kontrakan dengan luas 60 meter persegi berkisar antara 200 hingga 300 juta rupiah. Namun, jika Anda ingin menggunakan bahan bangunan yang lebih berkualitas, biaya konstruksi bisa mencapai 500 juta rupiah atau lebih.
Biaya Interior dan Eksterior
Setelah bangunan selesai dibangun, Anda harus mengeluarkan biaya untuk mengisi interior dan memperbaiki eksterior kontrakan. Biaya interior seperti pemasangan perabot, keramik, dan cat dinding bisa mencapai 100 juta rupiah atau lebih.
Sementara biaya eksterior seperti pagar, taman, dan pencahayaan bisa mencapai 50 juta rupiah atau lebih. Biaya ini bisa bervariasi tergantung pada kualitas bahan dan jasa yang Anda gunakan.
Biaya Pemeliharaan
Setelah kontrakan selesai dibangun dan diisi interior dan eksterior, Anda harus mengeluarkan biaya untuk pemeliharaannya. Biaya ini meliputi biaya listrik, air, dan perawatan rutin seperti membersihkan kontrakan dan merawat taman.
Biaya pemeliharaan bisa mencapai 2 juta rupiah per bulan atau lebih, tergantung pada ukuran dan fasilitas yang tersedia dalam kontrakan.
FAQ
1. Apakah biaya bangun kontrakan bisa dikembalikan?
Ya, biaya bangun kontrakan bisa dikembalikan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, biaya konstruksi dan perizinan akan terbayar setelah 5 hingga 10 tahun.
2. Apakah membangun kontrakan menguntungkan?
Ya, membangun kontrakan bisa menguntungkan jika dilakukan dengan benar. Anda bisa mendapatkan penghasilan dari sewa kontrakan dan juga keuntungan dari kenaikan harga properti di masa depan.
3. Apakah ada cara untuk mengurangi biaya konstruksi?
Ya, ada beberapa cara untuk mengurangi biaya konstruksi seperti menggunakan bahan bangunan yang lebih murah, memilih desain yang sederhana, dan melakukan pekerjaan sendiri jika memungkinkan.
Kesimpulan
Bangun kontrakan adalah investasi yang menguntungkan jika dilakukan dengan benar. Namun, Anda harus mempertimbangkan biaya awal, perizinan, konstruksi, interior dan eksterior, serta pemeliharaan sebelum memulai proyek.
Saran
Sebelum membangun kontrakan, pastikan untuk melakukan riset pasar dan mempelajari kondisi keuangan Anda. Jangan malu untuk meminta bantuan dari ahli properti atau konsultan keuangan untuk membantu Anda dalam memutuskan apakah membangun kontrakan adalah pilihan investasi yang tepat.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!